Friday, September 2, 2016

Islami Trip. Asia Tenggara Tour. 6 Hari 5 Malam. 6,5 juta saja

Bismillahirrahmanirrahiim
Islamic Trips
South East Asia (Asia Tenggara)
Kuala Lumpur | Ho Chi Minh | Phnom Penh | Kampong Champ | Kuching
6 Hari 5 Malam | 3 Negara | Berangkat 7 Februari 2017
Hanya 6,5 Juta
- Taqorrub ilallah, menjelajahi negeri-negeri asing dengan niat mencari ridho Allah SWT
- Menikmati suasana religi di negara dengan populasi muslim minoritas
- Mengunjungi destinasi wisata menarik di Malaysia, Vietnam, dan Kamboja (3 Negara)
- Ditemani tour leader, Pay Jarot Sujarwo, traveler handal yang telah melakukan perjalanan di beberapa negara Eropa dan Asia Tenggara, travel writer yang telah mendedikasikan hidupnya untuk Islam
- Kajian singkat tentang sejarah keruntuhan Islam (1924) dan semangat menegakkannya kembali
Persyaratan peserta:
1. Beragama Islam, dewasa, berakal sehat, laki-laki
2. Apabila terdapat peserta perempuan diwajibkan membawa mahram
3. Memiliki paspor yang masih berlaku
4. Membawa minimal selembar layak pakai untuk disumbangkan kepada saudara sesama muslim yang membutuhkan di negara tujuan
5. Ini bukan perjalanan wisata biasa, melainkan juga berinteraksi dengan penduduk setempat (Muslim). Diharapkan peserta dapat menjaga adab seorang Muslim.
Jadwal perjalanan:
Day 1:
Kumpul di bandara Supadio pukul 09.00 wib, berangkat ke Kuala Lumpur, menuju hotel di daerah Putrajaya. Menikmati suasana sore di Kota Putrajaya, Sholat Magrib dan Isya di Masjid Putra sambil menunggu jeda sholat menikmati keindahan danau dari area Masjid. Makan malam, kemudian melanjutkan perjalanan menuju menara kembar Petronas. Kembali ke hotel, istirahat.
Day 2:
Seusai sholat subuh, menuju Bandara KLIA 2, berangkat ke Saigon, Vietnam. Sarapan di kawasan Muslim kota Saigon, sholat zuhur, menuju hotel. Istirahat sebentar, dilanjutkan dengan Saigon city tour. Malam hari, setelah sholat Isya dan makan malam, acara bebas (Benh Tan Market/Shopping)
Day 3:
Pagi berangkat menuju Kamboja dengan bis, melewati perbatasan Vietnam-Kamboja, sampai di tujuan kurang lebih 7 jam (Phnom Penh). Istirahat di Hotel, makan siang di warung Bali (restoran Indonesia yang sangat terkenal di Phnom Penh). Berwisata di National Museum. Lanjut menuju Masjid Besar Phnom Penh (sholat Ashar dijamak dengan Zuhur). Menikmati keindahan kota Phnom Penh (Sungai, grand palace, bendera, dll). Setelah makan malam acara bebas. Peserta bisa berbelanja di Phnom Penh Night Market atau menikmati area backpacker di Phnom Penh.
Day 4:
Perjalanan ke Kampong Champ. Ini merupakan wilayah dengan mayoritas penduduk beragama Islam di Kamboja. Penduduk di sana lebih dikenal dengan nama MelayuChampa. Mayoritas masyarakat hidup dalam keadaan miskin. Di daerah ini kita akan merasakan pengalaman dekat dengan saudara-saudara Muslim kita dari negeri jauh. Konsep negara bangsa memang telah memisahkan kita, namun bagaimanapun juga kita dipersatukan dengan kesamaan akidah. Di tempat ini kita akan belajar banyak tentang keprihatinan. Di tempat ini kita akan diajak untuk lebih peduli terhadap saudara-saudara sesama muslim. Di sini kita akan bersedekah. Di sini kita akan diajak berkontemplasi, bahwa kebangkitan Islam akan mendatangkan kesejahteraan untuk seluruh umatnya. Di sini poin utama perjalanan kita. Malam hari, kembali ke Phnom Penh.
Day 5:
Pagi hari terbang ke Kuching. Istirahat di hotel. Mengunjungi objek wisata Wind Cave (Gua angin), sore hari wisata waterfront, sholat di masjid bandar raya, malam acara bebas.
Day 6
Pulang ke Pontianak dengan menggunakan bis. Sesampainya di terminal ambawang, mobil sudah standby dan mengantar ke rumah masing-masing peserta.
*Peserta diharapkan bisa sholat berjamaah di Masjid yang sudah ditentukan oleh Tour Leader.
** Kajian singkat mengenai Keruntuhan Islam (1924) dilaksanakan setiap harinya, ba’da sholat subuh, di tiap-tiap negara
-----------------------------------------------------------------------
Traveling identik dengan mengunjungi tempat-tempat wisata, foto-foto: bangunan tua, alam, maupun foto diri (selfie). Tentu saja hal tersebut boleh-boleh saja (mubah). Namun sayang, faktanya hal-hal mubah ini sering dibarengi dengan aktivitas-aktivitas melanggar syariat. Sebut saja misalnya, membuka aurat, pamer gambar yang mengarah ke riya’, ikhtilat, dan tak jarang para traveler dengan sengaja meninggalkan ibadah wajib seperti sholat.
Pijar Tour and Travel hadir di Pontianak untuk melayani kaum muslimin yang ingin berpergian namun tetap tidak melanggar syariat Allah. Namun demikian, bukan berarti para traveler kemudian akan kehilangan momen-momen berharga dalam perjalanan. Malah sebaliknya, memilih Pijar Tour and Travel sebagai teman perjalanan Anda adalah solusi nyata bagi anda semua. Sebab traveling itu, adalah salah satu upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Wallahu’alam
Aktivitas disela Perjalanan
Kajian singkat tentang Keruntuhan Islam (1924)
dan strategi menegakkannya kembali
---------------------------------------------------------------------------
Biaya 6,5 juta termasuk:
- Tiket Pesawat
- Penginapan
- Tiket masuk tempat wisata
- Transportasi lokal
- 1 kali makan siang setiap harinya di restoran halal
- Biaya Tour Leader
Harga tidak termasuk:
- Biaya sarapan dan makan malam
- Pengeluaran pribadi seperti: telepon,
room service, laundry, mini bar, dan
pengeluaran lainnya
- Tour tambahan (optional) yang mungkin
diadakan selama perjalanan
- Kelebihan bagasi masing-masing peserta
AKAD
DP minimal 1,5 Juta Rupiah dibayarkan paling lambat tanggal 7 Oktober 2016. Untuk selanjutnya pembayaran dapat dicicil dan dilunasi paling lambat 7 Januari 2017
Informasi Pendaftaran
081256918507 (WA/Line/SMS/Call)
email: jarotsujarwo@gmail.com
قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ سُنَنٌ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; Karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (Ali Imran: 137)



Wednesday, April 13, 2016

Dunie Tak Cume Sebesak Kampong Arang

Kite plesbek lok sebentar. Tegal-e sampai ari ini maseh banyak yang betanyak, ape ba buat aku jalan-jalan, sampai sepok-e semaok ati. Ngape pulak aku ni jadi suke dengan jalan-jalan, dah banyak benar ke duet aku ni.

Jadi ginik budak, sebenar-e aku suke pegi-pegi ni, dari jaman aku agek kecik. Kitak bayangkan, waktu aku kelas tige SD, aku suah pegi sorang-sorang dari Kampong Arang sampai kote Pontianak, pakai sepeda. Cobe kitak bayangkan pejalanan budak kecik waktu itu. Bapak aku ngawankan pakai honda, dari rumah cume sampai tirta ria jak. Dah itu, dibia-kan-e aku sorang ngengkol sepeda.

Maken besak, maken suke aku trepeling. Dulok belom ade istilah trepeling. Kalok istilah budak-budak Kampong Arang sih, ngander. Jadi, maken aku besak, maken suke aku ngander. Waktu tamat SMA, aku ngander ke Jogja. Kate dirik-e tek kuliah, padahal ape bende. Kulu kilek tak jelas. Eh, jelas pulak kau-e. Jelas tak lulus-e. Haha. Tapi, bia-pon kuliah aku tak lulus, di Jogja lah aku ni banyak kawan. Ketemu orang bemacam-macam model. Ade yang model aktipis. Ade model seniman, pengusahe, gelandangan, wartawan, pejabat, semue-semue model ade kujumpe waktu di Jogja. Di tempat ini-lah aku ni belaja idop sorang. Yarabbana. Cam yeye.

Asal Mule Name Madrid

Sekarang Sergio nak mbawak-ek aku ke daerah laen di kote Madrid. Mungkin sadar dirik gak die, aku ni orang Endonesa, yang udah betaon-taon dimanjakkan dengan honda. Sikit-sikit naet honda. Pegi ke kedai dekat rumah naet honda. Pegi ke ngumpol depan gang pakai honda. Pegi ke lapangan mutiara, nonton bola, pakai honda. Bukan cume aku ngan budak-budak di Kampong Arang jak yang sikit-sikit pakai honda. Rate-rate orang Endonesa yang laen pon sangat akrab ngan honda. Jadi orang-orang tu malas jalan kaki. Belom agek, trotoar di Kampong Arang payah carek. Cemanelah orang-orang tu nak bejalan kaki. Akibat-e belambak lerak honda ditempat aku. Bemacam-macam model. Ade Honda Suzuki, ade Honda Yamaha, ade Honda Kawasaki. Ade gak yang model Honda Honda. Pokok-e bende bemesen yang ade ban duak butik, honda-lah name-e.

Sergio tu kan lamak betanggam tang Pontianak. Jadi die dah tau dah tebiat orang-orang yang malas bejalan. Sikit-sikit naet honda. Sikit-sikit naet honda. Ape agek, orang-orang nak mbeli honda betape nyaman-e. Tadak punye duet, cukop pakai KTP same KK. Tak usah pakai DP, dah bise bawak balek honda. Barok-lah mbayar-e nyicel betaon-taon. Orang-orang ni tak paham kali, kalok punye honda dengan care macam itu tu haram hukom-e. Beli honda lewat lising, kite bayar nyicel, kalok telambat kenak dende, kalok tak bise bayar honda kite kenak angkot.

Sunday, April 10, 2016

Tapas

Kite lanjotkan cerite soal tapas. Biase kalok soal majoh, kitak-kitak semangat. Ha, sekarang pajohlah na tapas. Hehe. Tapas ni asal kate-e ‘tapa‘ . Arti-e ‘penutup’.  Atau bise gak disebot pengabes. Tadak bise ba. Kalok pengabes tu kayak-e untok kate kerje. Kalok tapas yang dimaksot disinek ni, kate bende. Bahase Sepanyol tapa arti-e tutop, kalok bahase kampong arang ‘tapa’ arti-e ikan besak labau yang suke dijadikan alasan emak-emak nakot-nakotkan anak-anak-e kalok mereke nak mandi sungai.

“Tak usah mandik sungai, banyak ikan tapa,” Ha ha. Itu tapah, bukan tapa.

Balek agek ke cerite tapas, jadi jaman dulok tu, orang-orang suke nutop gelas-e supaye tadak masok lalat atau binatang laen pakai pinggan kecik. Nah, tutop gelas yang dari pinggan kecik ni, biase jadi tempat nyimpan makanan kecik-kecik. Degel gak orang Sepanyol ni. Die minom, lalu supaye minoman-e tadak masok lalat, jadi gelas tu ditutop pakai pinggan kecik. Udah gituk, di atas pinggan tu, ditarok makanan. Ndak ke lalat-lalat tu hinggap di makanan. Budoh bale siape diangkot-e? Entah-lah ye.

Ade beberape kesah tentang asal mule istilah tapas ni. kesah yang paleng tekenal tentang raje Sepanyol, Alfonso yang waktu iru agek saket. Jadi, supaye cawan-e tadak masok binatang, ditutoplah cawan-e tu ngan pinggan kecik, lalu di atas pinggan tu dikasik makanan-makanan kecik. Raje Alfonso pon jadi nyaman lior. Diratah-e makanan-makanan kecik tu. Jadi kesukean die pulak. Karne die suke, lalu disuroh-e lah orang-orang yang punye kedai bejual makanan model tapas ni. jadilah, bende ini ni tekenal di seluroh Sepayol. Ini ni tejadi sekitar abad 13 sampai 15. Tapi kesah ini ni belom gak tentu benar. Ini cume kesah yang disampaikan dari mulot ke mulot. Legenda kate dirik die tek.

Saturday, April 9, 2016

Banyak Omong

Ade yang degel dengan tebiat budak-budak kite di kampong. Tebiat “Tadak buleh nengok orang barat sikit”. Tebiat-e tu ginik, asal nengok orang barat, lalulah budak-budak tu tegamam. Lalulah budak-budak tu begosip die same die ngumongkan orang barat tu. Ade yang ngumongkan idong-e tecacak-lah, ade yang ngumongkon rambot-e jingge-lah, ade yang ngumongkan badan-e tenjak-lah. Macam-macam diumongkan budak-budak tu. Kalok orang barat tu kelaki, dikatekan lawa, kalok pempuan dikatekan lawa. Pokok-e tadak ade burok-e orang barat tu di mate budak-budak.

Semue ini tak laen karne tipi. Ape ndak-e. Agek aku kecik dulok, orang barat lah yang dipuje-puje dalam tepi tu. Tiap ari minggu siang, semue orang gang tadak ade keluar rumah. Semue tecogok depan tepi. Ade Tuan Baron same Nona Misi di dalam tepi. Kalok artis nyanyi-e ade nyukit ondeblok. Kok udah ade nyukit di tepi, tak boleh tu acara tepi dialeh. Mane nak ngaleh-e, tepi cume satu jak, TPRI. Haha. Tak ade tepi laen. Baroklah sekitar taon 90-an awal kok ndak salah, di Kampong Arang mulai masok RCTI. Sekali ade RCTI, lalu lah maken belonggok kawan-kawan-e tuan Baron bemunculan. Ade Rudolfo, ade Maria Marsedes, ade Valerie, ade Marimar. Macam-macam orang barat bemuncolan dalam tepi. Tadak cume emak bapak duak anak yang nonton, pembantuk pon ikot nonton gak. Yaklamak.

Thursday, February 25, 2016

Candi Debod

Okelah sekarang kite cerite candi. Nah, sebelom-e aku ade nyebot-nyebot sikit soal candi Borobudur yang tebelanat dalam tanah. Yang sebenar-e nak aku ceritekan tu, betape sehe-nye orang-orang tu nyelamatkan produk kebudayaan yang name-e candi. Sampai kelua duet banyak. Sampai bepeloh peloh sampai beribu-ribu orang ikot sengeh nggalik-ek tanah tu. Ade yang nak kusampaikan, kalok barang mati yang udah tependam beratos-ratos taon jak, sehe-sehe-nye orang-orang tu nyelamatkan, masak barang idop yang bename manusie ni, tadak diselamatkan? Sodare-sodare, manusie jaman sekarang ni entah selamat ke entah tadak di akherat. Tak ade ke niat kitak selamatkan sodare-sodare kite tu? Yaklamak! Jadi ceramah pulak aku ni.

Nah, di kote Madrid pon ade gak candi. Kalok di Jawe, candi-candi tu ade tependam dalam tanah, di kote Madrid ni, candi tu didatangkan dari Aprika. Tepat-e negare Mesir. Bise ndak kitak mbayangkan-e tu. Candi dari Mesir di Aprika diangkot ke Sepanyol di Eropah. Name candi ni, Candi Debod. Hehe. Degel kan name-e. Pas petame kali kawan aku ngasik tau name-e, rase nak ketawak aku ndegar-e.  Tak ade sekali name Sepanyol-e. Kalok name Sepanyol tu mungkin name-e candi Roberto ke, candi palacio ke, candi Esmeralda ke, candi telenovela ke. Nah, itu dipastikan Sepanyol. Tapi ini, Candi Debod.

Awal-e nak nyeritekan Candi, eh jadi begalor pulak nyeritekan tebiat budak gang

Kitak tau tadak cemane sejarah-e borobudur? Kok dari pelajaran kite agek sekolah dulok, cerite-e borobudur tu dah tebelanat dalam tanah. Pas ke tadak ni ye pakai kate tebelanat? Atau kok ndak tekesop dalam tanah. Hmm, kok tekesop ni macam paku. Dahlah pakai kate tebelanat jak lah. Jadi, entah berape ratos taon, candi agama Budha ni tebelanat tang dalam tanah di kote Magelang, Jawe Tengah. Sampai akher-e orang Belande nemukan-e. Kalik orang Belande jeman dulok tu nak mancing, lalu die nggalik cacing. Bukan-e cacing yang didapat, malah candi pulak. Ape bende candi nak dijadikan umpan mancing? Bise rungges gigi ikan dibuatkan-e. Suke nak ngade-ngade pulak aku ni mbuat cerite orang Belande galik cacing pulak. Emang-e budak kampong arang. Asal aek pasang sikit tang paret, mulai budak-budak tu besebok begalik cacing. Mancing ikan sepat. Ade gak ikan ruan, ikan betok, ikan jolong-jolong, belot, same keramak. Biase gak budak tu mancing pakai umpan kodok. Sekali dapat, tak alang-alang, ula aek biase makan kodok tu.